“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
(QS. Adz Dzariyaat (51) : 49) begitu bunyi firman Allah.
Sehingga ketika kita bertanya siapa yang nanti menjadi pasangan hidup kita? akan bersama siapa kita nanti? menjadi tua bersama siapa? menjadi ibu dari anak-anak siapa?menjadi istri siapa .. Yakinlah bahwa rencana Sang Pemilik Hidup itu sudah ada dan indahnya pun berasa. Semua tergaris dalam kitab Lauhul Mahfuz lho Ladies... tentang jodoh, mati, rejeki, dan semua tentang kita ketika awal kehidupan ditiupkan pada jasad kita.
Tentang Menikah, adalah satu fase terbesar dalam kehidupan setiap orang baik wanita maupun laki-laki.. dimana butuh tidak sekedar keberanian tapi juga tanggung jawab besar untuk memasuki tahapan baru yang menuntut kedewasaan penuh.
Menikah itu ibadah... ketika surga para istri berpindah ke kaki para suami. Dimana tugas dan tanggung jawab suami bukan cuma mencari nafkah dan berkutat persoalan harta dan dunia.. tapi yang terpenting adalah membangun jembatan cantik untuk mengajak istri dan anak-anaknya ke SURGA.
Bukan pasal angka-angka nominal uang yang membuat surga, tapi persoalan bangunan kenyamanan juga ketenangan serta ketentraman beribadah bersama yang dibutuhkan.
Menikah itu melebur kata Aku menjadi "Kita", melebur bahagiaku dan bahagianya menjadi "Kebahagiaan kita", Menumbuk Dukaku dan dukanya menjadi "permasalahan kita", menggandengkan kata bebanku dan bebannya menjadi "Mari kita selesaikan bersama", merantai kata ceritaku dan ceritanya menjadi "Mari berbagi cerita bersama" .. Menikah itu tentang "Menjadi Satu".. tentang saling menanggung, saling meringankan, dan saling menenangkan, bukan saling meninggalkan.
Menikah itu soal mencari ketenangan hidup, kelembutan, kasih sayang, menjauhi maksiat dan dosa, bukan soal ini urusanku dan itu urusanmu.. tapi melebur semua itu menjadi "mari selalu bersama-sama" .. sederhana memang.
Dan ladies...tugas istri, adalah menjadi tempat pulang ternyaman untuk suami dan anak-anak. Mencari surga sangatlah mudah.. muliakan dan hormati suamimu, selalu tersenyum untuk suami sekesal apapun bebanmu.. melayani segala kebutuhannya sesibuk apapun istri adalah sarana mencari surga yang dahsyat lho Ladies... sederhana memang, tp susah adanya.
Kebanyakan Ladies adalah wanita bekerja, tp bukan berarti surga tidak bisa kita cari. Itulah esensi menikah ladies... dimana kita harus bisa membagi waktu antara Rumah Tangga dan pekerjaan.
Menikah itu mudah, kata orang begitu, tapi hal "Mengekalkannya" itu yang masih menjadi tanda tanya. ketika kita harus kembali ke atas bahwa leburan kata Aku kamu menjadi kita dan seterusnya .. disitulah kita harus kembali yakin bahwa menikah itu adalah ibadah bukan sebuah kerja.
Kalau kita menemukan persoalan jenuh dan emosional dalam sebuah titik pernikahan maka ingatlah, yang kita nikahi bukanlah malaikat yang selalu benar, buka pula syetan yang selalu salah.. yang kita nikahi manusia, dimana tempat salah dan tidak selalu sempurna..dan manusia tetaplah manusia maka berkompromilah.
Kalau orang berkata bahwa "Menikah mengundang sejuta masalah" .. benar adanya, dimana disitulah semua diuji tentang bagaimana cara mengekalkan semuanya.
Dear ladies... sekali lagi menikahlah untuk mencari surga. Jangan menikah untuk harta, uang, penghasilan, kekayaan, papan mewah.. karena ingatlah semua itu hanya titipan dan tidak ada yang kekal didunia ini kecuali Sang Pemilik Hidup.
Maka jangan mencari laki-laki sempurna, cukup carilah laki-laki yang tidak pernah jauh dari Allah, dimana nantinya semua kebaikan akan mengikutinya dan membawa istri ke surgaNya.
(QS. Adz Dzariyaat (51) : 49) begitu bunyi firman Allah.
Sehingga ketika kita bertanya siapa yang nanti menjadi pasangan hidup kita? akan bersama siapa kita nanti? menjadi tua bersama siapa? menjadi ibu dari anak-anak siapa?menjadi istri siapa .. Yakinlah bahwa rencana Sang Pemilik Hidup itu sudah ada dan indahnya pun berasa. Semua tergaris dalam kitab Lauhul Mahfuz lho Ladies... tentang jodoh, mati, rejeki, dan semua tentang kita ketika awal kehidupan ditiupkan pada jasad kita.
Tentang Menikah, adalah satu fase terbesar dalam kehidupan setiap orang baik wanita maupun laki-laki.. dimana butuh tidak sekedar keberanian tapi juga tanggung jawab besar untuk memasuki tahapan baru yang menuntut kedewasaan penuh.
Menikah itu ibadah... ketika surga para istri berpindah ke kaki para suami. Dimana tugas dan tanggung jawab suami bukan cuma mencari nafkah dan berkutat persoalan harta dan dunia.. tapi yang terpenting adalah membangun jembatan cantik untuk mengajak istri dan anak-anaknya ke SURGA.
Bukan pasal angka-angka nominal uang yang membuat surga, tapi persoalan bangunan kenyamanan juga ketenangan serta ketentraman beribadah bersama yang dibutuhkan.
Menikah itu melebur kata Aku menjadi "Kita", melebur bahagiaku dan bahagianya menjadi "Kebahagiaan kita", Menumbuk Dukaku dan dukanya menjadi "permasalahan kita", menggandengkan kata bebanku dan bebannya menjadi "Mari kita selesaikan bersama", merantai kata ceritaku dan ceritanya menjadi "Mari berbagi cerita bersama" .. Menikah itu tentang "Menjadi Satu".. tentang saling menanggung, saling meringankan, dan saling menenangkan, bukan saling meninggalkan.
Menikah itu soal mencari ketenangan hidup, kelembutan, kasih sayang, menjauhi maksiat dan dosa, bukan soal ini urusanku dan itu urusanmu.. tapi melebur semua itu menjadi "mari selalu bersama-sama" .. sederhana memang.
Dan ladies...tugas istri, adalah menjadi tempat pulang ternyaman untuk suami dan anak-anak. Mencari surga sangatlah mudah.. muliakan dan hormati suamimu, selalu tersenyum untuk suami sekesal apapun bebanmu.. melayani segala kebutuhannya sesibuk apapun istri adalah sarana mencari surga yang dahsyat lho Ladies... sederhana memang, tp susah adanya.
Kebanyakan Ladies adalah wanita bekerja, tp bukan berarti surga tidak bisa kita cari. Itulah esensi menikah ladies... dimana kita harus bisa membagi waktu antara Rumah Tangga dan pekerjaan.
Menikah itu mudah, kata orang begitu, tapi hal "Mengekalkannya" itu yang masih menjadi tanda tanya. ketika kita harus kembali ke atas bahwa leburan kata Aku kamu menjadi kita dan seterusnya .. disitulah kita harus kembali yakin bahwa menikah itu adalah ibadah bukan sebuah kerja.
Kalau kita menemukan persoalan jenuh dan emosional dalam sebuah titik pernikahan maka ingatlah, yang kita nikahi bukanlah malaikat yang selalu benar, buka pula syetan yang selalu salah.. yang kita nikahi manusia, dimana tempat salah dan tidak selalu sempurna..dan manusia tetaplah manusia maka berkompromilah.
Kalau orang berkata bahwa "Menikah mengundang sejuta masalah" .. benar adanya, dimana disitulah semua diuji tentang bagaimana cara mengekalkan semuanya.
Dear ladies... sekali lagi menikahlah untuk mencari surga. Jangan menikah untuk harta, uang, penghasilan, kekayaan, papan mewah.. karena ingatlah semua itu hanya titipan dan tidak ada yang kekal didunia ini kecuali Sang Pemilik Hidup.
Maka jangan mencari laki-laki sempurna, cukup carilah laki-laki yang tidak pernah jauh dari Allah, dimana nantinya semua kebaikan akan mengikutinya dan membawa istri ke surgaNya.